“Jangankan buffer stock, yang namanya stock (persediaan) itu saja
sudah jadi biaya. Apalagi buffer stock, alias stock cadangan” - @paramamparam
Mengapa Bulog ? karena teman saya yang komen di Facebook tadi kerjanya
di Bulog. Dan tetiba saya terpikir sebenarnya Bulog itu fungsinya apa sih?
Fungsinya adalah menjaga kestabilan harga beras di pasar. Caranya dengan
prinsip Supply-Demand ekonomi. Ketika supply beras melebihi permintaan beras di
pasaran, maka harga beras akan turun menyesuaikan daya beli rakyat, ataupun
sebaliknya. Sehingga perut rakyat ini tetap terisi kenyang dan ga marah tuntut
demo sana sini.
Jadi sebenarnya Bulog itu Buffer Stock. Setuju ?
Buffer stock beras yang sengaja disediakan pemerintah, yang kemudian
di deliver ke pasar pada saat harga beras perlu di tentramkan. Di sini yang
mengganjal, dari teori logistic mana saja yang namanya buffer stock itu semakin
kecil semakin bagus. Jangankan buffer stock, yang namanya stock atau persediaan
itu saja sudah jadi biaya. Apalagi buffer stock, alias stock cadangan untuk
stock utama. Misalnya kita mau nikah, undangan 100 orang, pesen makan apa ya
100 orang ? pasti lebih dan lebihnya itu berarti biaya tambahan. Belum lagi
masalah quality control si buffer stock ini, bisa jadi isu panjang lainnya gan.
Nah, pertanyaannya adalah apakah sangat susah menghitung perkiraan
demand beras ? Sehingga perlu didirakan sebuah lembaga yang begitu besar dari
sabang sampai merauke, yang isinya adalah menjaga buffer stock. Begitu
banyaknya buffer stock beras kita ini.
Kalau memang supply beras itu masih kurang, kenapa solusi yang dibuat
pemerintah bukan membuat BUMN atau BUMD yang menjadi pemain pasar ? Misal bikin
PT BULOG Indonesia, biar ga kalah sama Garuda Indonesia. Perbandingannya di
benak saya :
BULOG = Maintain buffer stock = Biaya
PT BULOG Indonesia (BUMN) = Usaha Beras Milik Negara = Profit
Yah tulisan ini hanya berawal dari sensitifias Buffer Stock yang
berlebih dengan bekal teori #Logistic dan #supplychain. Bagi saya akan lebih bemanfaat kalau BULOG
yang sekarang fungsinya ditambah, bukan sekedar penjaga buffer stock, tetapi
juga berperan sebagai pemain pasar, misalnya menjadi PT BULOG Indonesia (BUMN).
Toh kalau pasar perlu di tambahin supply beras, pemerintah tinggal bayar ke PT
BULOG , sehingga PT BULOG bisa sesekali jual beras Diskon dengan kualitas OK.
Kalau saat harga beras di pasar
tidak perlu di control alias sedang stabil, ya PT BULOG Indonesia jual dengan
harga normal saja, jadi untung kan. Bangsa Untung, Kita Untung !
@pararamparam
Tebet - 2014
0 comments:
Posting Komentar