Bulog (buffer) vs PT Bulog

“Jangankan buffer stock, yang namanya stock (persediaan) itu saja sudah jadi biaya. Apalagi buffer stock, alias stock cadangan” - @paramamparam

SCM Hulu Migas : Masih Setengah Matang ?

"Kali ini saya melihat SCM Hulu Migas masih setengah matang jika dibandingkan dengan SCM pada manufacture dan matriks SCOR yang dikeluarkan oleh Supply Chain Council." @parararamparam

SCM : Mengapa Keberadannya Disebut Strategis

"Jangankan melihat nilai indikator departemen lain, terkadang mereka tidak mengerti nilai indikator yang harus dicapai di departemennya." @pararamparam

Kuliner Bogor : Gudeg Jogja Bu Ayu

Let’s say ini hybrid, tapi rasanya saya tetap suka. Bagian paling enak dari gudeg ini adalah gudegnya sendiri dan telornya.

Review Blibli.com

Prosesnya cukup standart, saya menjadi member, dan konfirmasi pembayaran yang sudah terintegrasi dengan akun bank secara online juga.

Kamis, 07 Februari 2013

Review Blibli.com


Belanja Online! Sebuah aktifitas yang awalnya terasa sangat asing, dan tidak aman. Tapi setelah mencoba pertama kali di kaskus saya jadi semakin ketagihan untuk belanja online. Thank God saya selalu dapat seller yang OK, dan barang yang dibeli selalu saya terima. Setelah belanja dari kaskus saya mulai iseng melihat beberapa web online store yang lainnya, dan akhirnya saya terhenti di blibli.com.
Di situs ini barangnya cukup lengkap, dan kebetulan barang yang saya cari-cari di kaskus saya temukan di web ini, dan kebetulan lagi lebih murah. Mungkin karena di kaskus sellernya pada habis stock, jadi mereka naikin harga (hukum supply-demand). Singkat cerita saya memutuskan untuk membeli item ini di blibli, karena memang saya sangat ingin item ini (setelah mencoba di mall). Prosesnya cukup standart, saya menjadi member, dan konfirmasi pembayaran yang sudah terintegrasi dengan akun bank secara online juga. Dan selama proses belanja ini berikut experience yang saya peroleh
1.       Harga kompetitif
2.       Pembayaran jelas, terintegrasi dengan online banking
3.       Pegiriman lama
4.       Packing Rapi
5.       Customer Service tanggap
Lamanya pengiriman ini yang saya sayangkan, padahal saya sudah memilih ekspedisi RPX prioritas, tetapi terhitung 5 hari barang yang saya beli baru sampai. Jasa kurir yg saya gunakan sudah benar, tetapi yang lama adalah setelah saya order dan bayar, barang tidak langsung dikirimkan (diambil) kurir. Tapi selama 4 hari menunggu tanpa kejelasan. Sampai saya mengirimkan beberapa email ke customer service untuk memastikan kapan barang saya dikirimkan.
Over all saya puas dengan keadaan barang dan harga, tapi kecewa dengan lead time order. Karena kalau sama agan-agan di kaskus biasanya after transfer malemnya dah dapat nomer tracking. It feels better.

Selasa, 05 Februari 2013

Kuliner Bogor : Sarapan di Bogor, Nasi Kuning Taman Palem,


Kota Hujan, dingin pastinya setiap pagi, udaranya yang segar memang menjadi daya tarik tersendiri dari kota Bogor. Paling tidak sampai angkot-angkot mulai beroperasi, dan kendaraan lain mulai beraktivitas. Salah satu aktivitas di pagi yang dingin adalah sarapan, jika anda ingin mencoba salah satu tempat untuk sarapan di Bogor saya bisa share tentang Taman Palem. Lokasinya ada di samping Ace Hardware yang baru, tepat jadi satu dengan Sunda Express di Jalan Padjajaran.

Pagi ini saya coba menikmati Nasi Kuning, kesan pertama yang muncul adalah komplit, isinya ada ayam (bukan di suwir), suwiran telur, perkedel, dan oseng tempe pedas. Rasa nasi kuningnya cukup, tidak mengecewakan tapi menurut saya standart. Yang cukup menarik adalah ada beberapa pilihan menu seperti bubur, nasi kuning, nasi liwet dll.  Untuk harga, nasi kuning ini cukup mahal, harganya Rp 18.000 / porsi, terlalu mahal untuk sebuah menu sarapan dimana sarapan itu identik dengan makan yang cepat. Sekian update untuk Nasi Kuning Taman Palem sebagai menu sarapan.  Over all #harasiCBB.

Senin, 04 Februari 2013

Kuliner Bogor : Gudeg Jogja Bu Ayu


Nah, berhubung saya sejenak terpisah jarak dengan Jogja. I always miss this Gudeg! Susah sekali untuk tidak makan Gudeg rasanya, o ya, satu tips untuk memilih telur dalam gudeg adalah makin hitam makin enak! . Back to topic, di Bogor akhirnya saya bisa menemukan Gudeg yang citarasanya proper, mendekati gudeg Jogja. Saya bilang ini manknyus untuk di Bogor, tapi masih kalah sama aslinya yg di Jogja. Gudeg ini ada di seberang Rumah Sakit BMC Bogor, tidak persis berada di depan rumah sakit, tapi sekitar 300 meter dari parkiran seberang rumah sakit BMC, disamping toko bunga yang saya ga inget namanya.
Gudeg Jogja Bu Ayu sebenarnya seperti gudeg kering, hanya saja over basah. Basah disini karena bumbu aren nya terlalu encer dan oseng tempe+kreceknya juga berkuah. Let’s say ini hybrid, tapi rasanya saya tetap suka. Bagian paling enak dari gudeg ini adalah gudegnya sendiri dan telornya. Warna Gelap yang dihasilkan mencerminkan bumbu benar-benar meresap kedalam. Selain itu jika anda beruntung anda akan kebagian martabak kecil sebagai gorengan untuk menemani makan. Martabak bikinan ibu ini mak nyus, sangat cocok dimakan sama gudeg!
Lauk lain yang disediakan untuk makan gudeg ini adalah empal gepuk, ayam opor, ayam goreng, dan sambal goreng ati. Overall masakan Ibu Ayu ini sedep, pas untuk sarana nostalgia ilat jowo di kota hujan. Dan satu hal lagi yang akan membuat anda ketagihan adalah keramahan si Ibu ! , beliau sudah tua tetapi sangat ramah kepada semua pelanggannya, somehow saya merasa homey makan di sini. Satu satunya hal yang kurang proper hanyalah lokasi yang sempit. Lokasinya untuk makan kurang luas, hanya ada satu meja untuk menampung 4 orang. Tapi jangan salah, setiap weekend kalau anda datang kesini di jam makan siang, pelanggan juga rela makan tanpa meja di trotoar, instead of bungkus tentunya. Pelanggan datang silih berganti, dari yang jalan kaki, sepeda, motor, mobil biasa, sampai mobil bmw dan merci pun ada.
SKOR nya #harasiAAC. Enjoy guys!

Jumat, 01 Februari 2013

Sekilas Gudeg Jogja


Jogja Istimewa, tetap Istemewa.” Sepenggal lirik dari Jogja HipHop Foundation Well, it is Spesial indeed. Saya selalu bersyukur boleh “mengalami” Jogja, bukan sekedar berwisata sejenak atau singgah, tapi mengalami tumbuh bersama kota Jogja, menjadi bagian didalamnya. Sekarang sejenak terpisah jarak, mengasah diri untuk suatu saat kembali membangun kota.

Kali ini saya mau bahas makanan Jogja yang bernama Gudeg, makanan yang luar biasa enak, terutama Gudeg kering, (saya lebih seneng gudeg kering daripada gudeg basah). Gudeg pada dasarnya terdiri dari gori (nangka muda), tahu, telor, ayam suwir, oseng tempe+krecek, kemudian diguyur bumbu gudeg (areh) yang terbuat dari kelapa, maknyus!. Gudeg favorit saya adalah gudeg wijilan, bumbunya muanteb tenan! Kalau dinilai #harasiAAC, ada C nya karena Cuma jual gudeg thok.

Kalau kita jalan ke daerah wijilan, sebenarnya sekaligus bisa belanja batik murah. Di sekitar plengkung wijilan ada beberapa took batik yang menjual grosir, kadang ditulis Rp 15.000, dan kabarnya kita bisa beli bukan dalam pcs tapi tiap kodi berapa.

Satu Tips untuk beli gudeg adalah pilih telur yang warnanya gelap, makin item gelap makin manteb rasane. Apalagi kalo pas dibuka, kuning telurnya sudah sampe berubah warna dari kuning jadi agak jingga. Plus minta kuah bumbu nya agak banyak. Joss! Santap pake kerupuk. Krauss !

Well, ini sekilas tulisan nostalgia untuk Jogja, untuk salah satu menu istimewanya.